
Civil Institute.law.blog – Isu tentang TKA asal Cina sudah lama dipersoalkan. Pasalnya kehadiran WNA Cina ini banyak keganjilannya. Selain kebanyakan dari mereka datang secara ilegal, dengan memalsukan dokumen, sebagaimana banyak yang tertangkap diberbagai perusahaan, juga mereka bahkan melakukan aktivitas pertanian juga bekerja sebagai penyelundup narkoba.
Persoalan tentang WNA dari Cina ini mendapatkan perhatian khusus dari berbagai kalangan.
Menanggapi hal itu Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa itu tentang tenaga kerja Cina yang jumlahnya puluhan ribu hingga isu 1,3 milyar itu adalah hasil plintiran pihak yang tidak bertanggungjawab.
Menurut dia, jumlah tenaga kerja ilegal China atau Tiongkok di Indonesia tidak lebih dari 1000 orang. Hal itu jauh berbeda dengan apa yang disangkakan selama ini oleh berbagai kalangan.
“Kita jangan merusak diri sendiri dengan membuat berita tidak benar. Berita yang benar dari data yang kami miliki, tenaga kerja dari Tiongkok yang mungkin ilegal itu hanya 800 orang,” katanya di Kantor Kemenko Maritim Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Menurutnya, apa yang diduga selama ini adalah kekeliruan. Pasalnya, kata Luhut, warga China yang saat ini berada di Indonesia adalah sebagai Turis, bukan tenaga kerja ilegal.
“Presiden Jokowi minta ke Presiden China supaya mengirim 10 juta turis Tiongkok datang ke Indonesia. Kemarin ada 1,3 juta turis datang ke Indonesia dari China. Angka ini masih jauh, tapi angka itu diplesetkan jadi tenaga kerja kasar China yang masuk ke Indonesia,” lanjutnya.
Selain itu, menurut Luhut jumlah 800 tenaga ilegal asal China masih menjadi hal wajar mengingat luasnya wilayah Indonesia.
“Satu angka yang wajar dan tentu bisa terjadi dengan luasnya wilayah Indonesia. Kalau ada yang bilang 20 ribu, saya minta datang itu orang kasih lihat datanya ke saya,” katanya.
“Jangan manipulasi rakyat kita dengan berita tidak benar. Saya minta teman media, jangan kita ini membohongi rakyat kita,” tambahnya.
Berbeda dengan Luhut, Presiden, beberapa waktu lalu, untuk menepis isu tenaga kerja asing ilegal asal China yang sempat meresahkan masyarakat dengan isu yang beredar bahwa jumlah tenaga kerja asing asal China mencapai jutaan.
Isu ini pun langsung ditampik oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, jumlah tenaga kerja China di Indonesia saat ini hanya mencapai 21 ribu tenaga kerja.
“Ini harus dijawab. Dari China ada 10 juta 20 juta, itu yang hitung kapan. Hitungan kita hanya 21 ribu sangat kecil sekali,” tuturnya di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016)
Menurutnya, anggapan bahwa jumlah tenaga kerja asal China meningkat hingga puluhan juta tidak dapat diterima oleh logika. Pasalnya, gaji di China jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji di Indonesia. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan isu tanpa data.
“Jangan ditambahi nol terlalu banyak,” tutur Jokowi. (SFJ)
©Civil Institute
