
Kasus dugaan Korupsi ditubuh partai Golkar sudah menjadi pembicaraan umum, mulai dari kasus E-KTP hungga Korupsi Pengadaan Al-Quran.
Hal ini menjadi menjadi sorotan dikalangan generasi muda, khusunya Ketua Pemuda dan Mahasiswa NTB Jakarta, Johan Jauharin.
Menurut Johan Korupsi ini sangat berbahaya bagi perkembangan partai Golkar, khusunya di NTB, ia menilai hal itu dari pemberian rekomendasi kepada salah satu Calon Walikota Bima, yakni Muhammad Lutfi Iskandar, yang juga menjabat Anggota DPR RI daerah Pemilihan NTB dari Partai Golkar.
Dalam penyataan tertulisnya Johan mengatakan bahwa MUNASLUB ini sebagai bagian dari ajang evaluasi yang mendasar di tubuh Golkar mengingat kader beberapa rentetan peristiwa scandal korupsi e-KTP dan korupsi anggaran kitab suci alQuran di KEMENAG RI
“Langkah penting yang perlu harus dilakukan oleh ketum baru Bpk Airlangga Hartarto adalah memberhentikan saudara M. LUTFI ISKANDAR dan mencabut kembali SK bakal calon sebagi walikota Bima karena PRESTASInya buruk dan moncoreng nama baik Partai Golkar khusunya dan Juga daerah NTB.
Johan meminta tanggung jawab moral Lutfi atas dugaan kuat scandal Mega korupsi anggaran kitab suci alQuran secara bersama terdakwa Fahd El Fouz di Kementerian Agama Kemenag karna ini sebagai image “Golkar Bersih’ sekaligus agar memulihkan citra buruk selama ini yang ditujukan ke Golkar. Terang Ketua umum KMP NTB ini.
jika hal ini tidak di indahkan maka DPP partai Golkar menjadi sasaran utama bagi para masa aksi untuk kenuntut Golkar menjadi partai yang bersih, karena rakyat punya hak untuk mempersoalkan partai politik di Negara ini. Tutupnya
©CivilInstitute
