KAMI BERSAMA FAHRI HAMZAH KARENA PILIHAN PERJUANGAN

Furqan Jurdi sedang Menyampaikan orasi di depan Gedung Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman

Oleh Furqan Jurdi*

Sebuah ideologi memerlukan pengorbanan, bahkan darah untuk memperjuangkannya, kata Ali Syariati. Ideologi lahir dan tumbuh bersama kayakinan akan sebuah nilai, ia tidak bisa ditawar-tawar lagi, namun tetap membuka jalan kompromi.

Ideologi bagi semua orang merupakan keyakinan entitas yang menggerakkan mereka untuk mencapai cita-citanya, kapanpun dan dimanapun itu, ia akan selalu memberikan spirit yang melimpah, tidak peduli apa yang terjadi. Baik dalam keadaan mapan maupun dalam keadaan terpuruk.

Bagi ideolog, segala macam persoalan hanya bisa diselesaikan menurut cara dan jalan yang sudah menjadi nilai dalam ideologi itu. Maka ideolog akan semaksimal mingkin memperjuangkan caranya nilai itu dengan cara dan langkah yang benar.

Jalan ideologi akan mempertemukam siapapun, dan dari suku manapun golongan apapun. Ia melerai sekat klan dan suku, ia menyatukan idea manusia dalam satu harapan dan cita2.

Itulah yang mempertemukan kami dengan Fahri Hamzah. Kami menemukannya ditengah pencarian kami dan dalam langkah perjuangan kami. Kami menemukan Ia dalam dalam kesepahaman tentang prinsip perjuangan dan langkah untuk berjuang.

Fahri Hamzah bagi kami adalah anak muda yang terus muda semangatnya. Yang memiliki cita dan harapan besar bagi ummat Islam dan bangsa Indonesia. Ia tampil dengan harapannya itu untuk mewujudkannya.

Kami memiliki cita dan harapan yang sama, serta cara berjuang yang hampir serupa. Ketika meyakini kebenaran akan apa yang ingin diperjuangkan, maka rasa takut mengalah pada keyakinan itu. Kami sama dalam hal ini.

Fahri adalah senior para generasi muda pasca reformasi, memberikan khutbah-khutbah politik yang sangat tajam kepada kekuasaan yang lupa diri. Ia menjadi spirit perjuangan yang konsisten dalam garis perjuangannya. Kami tertarik akan hal itu.

Ia adalah generasi aktivis yang sudah mapan, baik dari segi pengalaman maupun dari sisi yang lain. Ia patut untuk dicontohi.

Keberaniannya untuk bersuara lantang, menginterupsi segala kekurangan yang tak wajar dari kekuasaan, menggugat segala keborokan pelaksana sistem, meskipun ia berdiri sendiri tanpa ada kekuatan lain yang menopangnya. Keberanian ini jarang dimiliki oleh seorang politisi, karena politisi lebih memilih jalan aman meskipun berlumpur dalam prakter politik yang salah, daripada memilih jalan curam yang sunyi walau itu adalah kebenaran.

Fahri lebih memilih jalan curam itu untuk menegakkan prinsip dan keyakinannya, walaupun banyak orang tidak menyukainya. Inilah bagi kami keberaniannya yang tak dapat dibandingkan dengan politisi muda yang tampil di Senayan saat ini.

Kami meyakini bahwa semangat kami sama, jalan pilihan untuk berjuang pun memiliki kesamaan, tujuan perjuangan memiliki bangunan dan tujuan yang sama, maka kami mengatakan kami memiliki ideologi-Pandangan yang sama akan apa yang ingin dicapai dan jalan yang ditempuh.

Tidak ada sekat pemikiran yang memisahkan, kami sama dan sepemikiran, baik dalam persoalan keummatan dan kebangsaan.

Dengan adanya antusias generasi muda seperti kami ini terhadap cara berpikir Bang Fahri, maka otomatis dimanapun wadah tempat ia berproses akan mendapatkan sambutan hangat, dan organisasi itu akan diterima secara sukarela, karena aktor ideolog yang mempengaruhi mereka ada di sana. Termasuk keberadaan FH di PKS.

Pada mulanya kami menerima PKS bahkan kami adalah simpatisan muda PKS, karena adanya pengaruh aktor itu tadi. Tapi PKS akan sedikit kehilangan simpatisan dan generasi muda dengan menyingkirkan aktor muda seperti FH. Implikasinya adalah popularitas akan tergerus.

Harus disadari bahwa popularitas partai politik atau organisasi sosial, itu tergantung dari banyaknya orang mendiskusikan dan membicarakannya, dan sebagaian besar yang banyak berdiskusi dan berbicara adalah generasi muda. Itu harus disadari sepenuhnya.

Sang Aktor Ideolog

Muhammad Natsir adalah sang Ideolog, yang telah melahirkan puzzle-puzzle yang berjibun. Mulai dari pemikir Keislaman dan Keindonesiaan seperti Nurcholis Madjid, Pembaharu Politik yang berani Seperti Amien Rais, Pejuang Demokrasi Seperti A.M Fatwa dan Pemikir, Politisi Intelektual seperti Yusril Ihza Mahendra.

Itulah yang disebut sebagai aktor yang mampu melahirkan generasi-generasi yang belakangan menjadi penerus perjuangan Natsir, dan mereka inilah yang telah berjuang mewujudkan demokrasi di Indonesia.

Saya mengakukan diri sebagai Natsir muda dalam segi pemikiran, karena saya begitu tertarik dengan tokoh ini. Saya mempelajari natsir dari sumber yang sebanyak mungkin, baik dari tulisan dan otobiografi yang ditulis oleh orang lain. Setelah saya mempelajarinya seakan-akan saya pernah beguru dan duduk dalam majelis dakwah dan politiknya. Itulah aktor.

Haji Oemar Siad Cokroaminoto, bapak bangsa Indonesia, adalah merupakan aktor revolusi. Ia yang telah melahirkan pendirian nasionalisme Soekarno, pendirian Islam Kartosuwiryo, pendirian Komunis bagi Semaun, Alimin Muso, H. misbach. Itulah Aktor.

Fahri Hamzah bagi saya merupakan aktor perubahan setelah Reformasi. Kita telah melihat aktor Revolusi, aktor Reformasi. Tqpi mampukan FH menjadi aktor politik bagi ummat dan generasi muda setelah reformasi?

Melihat penerimaan generasi muda terhadap cara berpikirnya yang khas dalam melihat kondisi bangsa, dan antusias para generasi muda akan khutbah politiknya yang tajam, saya meyakini ia akan mampu menjadi Aktor seperti Hasan Al-Banna yang sangat ia Kagumi. Hasan Al Banna memulai segalanya dari hal-hal kecil, dan berkembang menjadi gerakan pembaharuan politik yang paling kuat di Mesir moderen.

Ideologi Aktor sangatlah penting untuk mewujudkan segala langkah dan tindakan politik bagi penganut ideologi itu. Aktor harus mampu mendoktrinkan tentang nilai universal untuk jalan perjuangan yang ditempuh.

Bang Fahri harus mampu “mempropagandakan”.ideologi perjuangannya kepada massa untuk menciptakan doktrin perjuangan sebagai hal yang baru.  hal yang baru memang akan ditentang secara keras oleh orang lain, tapi hal yang baru bagi sebagian orang adalah untuk menjawab kekosongan yang ada pada diri mereka.

Hal yang baru harus mengisi segala kekosongan itu, sehingga mewujudkan satu penerimaan yang rasional bagi semua orang. Maka Sudah saatnya sekarang bergerak untuk menciptakan hal baru dalam kehidupan sosial kebangsaan ini. Pergerakan harus segera dimulai.

Semua komponen perjuangan harus bergerak, mulai dari komponen kecil hingga komponen besar, semua harus terintegrasi antara satu dengan yang lain..

Aktor harus mampu menciptakan kebersamaan dalam keberagaman kehidupan anggotanya. Harus mampu melerai perbrdaan untuk melahirkan puzzle yang menjadi ciri khas ideologi yang diperjuangkannya. Oleh sebab itu aktor adalah penggerak dan mesin utama perubahan untuk mewujudkan cita kebangsaan, keummatan dan keindonesiaan yang lebih baik.

Sebagai penutup saya mengajak semua pihak, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebenaran dan berjuang menghancurkan kebathilan. Apabila kita bersama maka katakanlah bahwa kebenaran telah datang, kebathilan akan lenyap. Maka jangan pernah putus asa terhadap rahmat Allah SWT.
Wallahualam bis shawab.

*Furqan Jurdi Adalah Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Predium Nasional Jaringan Islam Nusantara.

©CivilInstitute

Diterbitkan oleh Pemuda Madani

Corong Pemuda Madani: Literasi Narasi Revolusi

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai