Fahri Hamzah ditolak di NTT, Pemuda Madani: Demokrasi Sedang Dipersekusi

Fahri Hamzah
Furqan Jurdi, Ketua Umum Komunitas Pemuda Madani

Civilinstitute.law.blog – Penolakan terhadap Fahri Hamzah yang akan menghadiri deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Nusa Tenggara Timur 18 Oktober 2018 merupakan akumulasi dari sikap dingin penguasa terhadap persekusi selama ini.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Komunitas Pemuda Madani, Furqan Jurdi. Ia menilai penolakan Fahri Hamzah merupakan bagian dari persekusi terhadap demokrasi, dan kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum. Ini bentuk kerusakan mental rakyat yang paling buruk, semua menjadi pemarah, dan anti terhadap perbedaan, serta alergi dengan demokrasi. Kata Furqan.

Ia menilai retaknya kohesi Sosial dimasyarakat disebabkan karena adanya pembiaraan terhadap persekusi yang marak terjadi.

Rakyat Indonesia sekarang berhenti beredukasi karena pemerintah tidak pernah mau mengedukasi dirinya. Malah yang keluar dari mulut presiden, kalau diajak berkelahi, relawannya disuruh berkelahi. Apakah ini revolusi mental? Tanya Furqan.

Mental rakyat Indonesia merosot tajam, tidak ada yang bisa kita salahkan kecuali kekuasaan, karena disanalah semua harapan itu digantung. Maka harapan kita jangan sampai ini terus menerus terjadi. Lanjutnya.

Sebab kalau ini terus terjadi, tanpa tindakan tegas aparat keamanan terhadap persekusi ini, maka kita hanya bisa melihat kompromi sudah mulai buntu dan kekacauan akan menghiasi kehidupan negara kita. Ingat, ketika demokrasi dipersekusi, maka tirani akan menjadi dalil pembenaran, dan kita semua akan menyaksikan kegagalan demi kegagalan. Cukuplah bangsa ini tertatih, jangan dibuat pincang lagi. Tutup Furqan.

©civilnstitute.law.blog

Diterbitkan oleh Pemuda Madani

Corong Pemuda Madani: Literasi Narasi Revolusi

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai