Kisah Kepahlawanan dan Keteladanan

Jakarta – Abad 20 mulai merenggangkan kaki dan tangannya, membangunkan bangsa-bangsa terjajah dari keterjajahannya, beranjak pergi cuci muka, abad 20 melihat masa depan Indonesia yang sedang diambang putus asa. Kejumudan dan keterbelakangan yang tak berakhir, kemajuan belum sampai di telinga abad itu bagi bangsa Asia. Beranjak dan berjalan, manusia abad 20 tidak pasif, kerisauan paraLanjutkanLanjutkan membaca “Kisah Kepahlawanan dan Keteladanan”

Katakan, 2019 Mitos Dan Kebatilan Akan Runtuh

Oleh: Furqan Jurdi Civil Institute- Jakarta. Katakanlah bahwa kebenaran telah datang, dan yang bathil akan runtuh. Itulah adegium kita rakyat Indonesia untuk memasuki pertarungan politik tahun 2019. Karena sejatinya dalam negara moderen dan demokratis, untuk “memotong” kebathilan hanya dengan momentum politik nasional. Karena, bagi semua keyakinan, kebathilan itu jahat dan ia menjadi sumber segala malapetaka.LanjutkanLanjutkan membaca “Katakan, 2019 Mitos Dan Kebatilan Akan Runtuh”

Perebutan Legitimasi, Mempertentangkan Santri dan Milenial

Oleh: Furqan Jurdi* Pertarungan Politik menjelang pemilihan umum Republik Indonesia tahun 2019 menjadi pertarungan politik yang sengit. Para kontestan, seperti Calon DPR/DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, dan DPD RI akan menampilkan gaya politik yang berbeda dalam pertarungan ini. Antara suara ummat dan suara milenial menjadi perhatian serius para kontestan. Bagi calon anak muda, suara milenialLanjutkanLanjutkan membaca “Perebutan Legitimasi, Mempertentangkan Santri dan Milenial”

Penentuan Cawapres dan Terbongkarnya Provokator Politik Identitas

Civilinstitute.law.blog – Setelah terjadi diskusi yang alot dan menegangkan beberapa minggu terakhir, tentang siapa yang maju dalam kontestasi Pilpres 2019, maka berakhirlah pada hari Kamis 9 Agustus 2018. Joko Widodo (capres) dan partai koalisi pemerintah telah memutuskan KH Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden (cawapres). Sementara Prabowo Subianto (capres) dan partai koalisinya telah memutuskan SandiagaLanjutkanLanjutkan membaca “Penentuan Cawapres dan Terbongkarnya Provokator Politik Identitas”

MEREKA TIDAK AKAN BERHENTI MELAWAN

(Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, Fahri Hamzah dan Habib Rizieq Syihab) Oleh : Furqan Jurdi* Kepada mereka yang telah lahir lebih dulu dari kita, untuk mereka yang telah banyak berjuang untuk republik Indonesia, bagi mereka yang terus berjuang untuk melawan kedzoliman sebuah rezim, ku kirimkan salam hangat dan doa terbaik bagi mereka, baik yang telahLanjutkanLanjutkan membaca “MEREKA TIDAK AKAN BERHENTI MELAWAN”

LONCENG KEMATIAN DEMOKRASI : Natsir dan Yusril Vs Soekarno dan Jokowi

Oleh : Furqan Jurdi* Masyumi : Natsir Vs Soekarno Hari Rabu Tanggal 19 Juli 2017 Hizbut Tahrir Indonesia dibubarkan oleh pemerintah, secara formal saya belum membaca draft keputusan itu. Meskipun saya belum melihat surat keputusan Pemerintah tersebut, serta pertimbangan Pemerintah dalam mengambil keputusan tersebut, saya melihat ada kecenderungan kuat bahwa dengan keputusan itu adalah merupakanLanjutkanLanjutkan membaca “LONCENG KEMATIAN DEMOKRASI : Natsir dan Yusril Vs Soekarno dan Jokowi”

MENUJU INDONESIA PURBA

oleh: Furqan Jurdi* Abad ke-21 oleh semua orang di dunia ini disebut sebagai abad informasi, yang ditandai dengan perkembangan pesat alat komunikasi yang berjibun banyknya, media sosial yang menjamur di internet, dan itu bisa diakses secara Cuma-Cuma oleh semua orang, baik dari yang berkelas elit hingga petani kampung. Seperti misalnya Facebook, yang sudah menjadi populerLanjutkanLanjutkan membaca “MENUJU INDONESIA PURBA”

PERUBAHAN DARI KHALIFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitusional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (3)

PERUBAHAN DARI KHALIFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitusional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (3) Oleh : Sangaji Furqan Jurdi Menurut Muhammad Rida, penulis buku ‘Usman Zun-Nurain’ menyebutkan bahwa penduduk Madinah yang tidak senang kepada Usman mendorong Mawan bin Hakam, Sekretari Usman, untuk menulis surat atas nama Usman kepada wakilnya di Mesir agar membunuh Muhammad bin AbuLanjutkanLanjutkan membaca “PERUBAHAN DARI KHALIFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitusional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (3)”

PERUBAHAN DARI KHALIFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitutsional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (2)

PERUBAHAN DARI KHALIFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitutsional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (2) Oleh: Sangaji Furqan Jurdi Ada kekeliruan yang dilakukan pada masa Usman bin Affan dan kekeliruan itu, berakibat fatal bagi perkembangan Islam dimasa yang akan datang. Kebijakan yang diterapkan oleh Usman membuatnya merasa lemah menghadapi kerabatnya yang mendesak untuk masuk ke dalam peerintahan,LanjutkanLanjutkan membaca “PERUBAHAN DARI KHALIFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitutsional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (2)”

PERUBAHAN DARI KHILAFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitusional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (1)

PERUBAHAN DARI KHILAFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitusional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (1) Oleh : Sangaji Furqan Jurdi Pemerintahan yang di bangun setelah Nabi Muhammad Saw wafat adalah pemerintahan yang berdasarkan pada konsep  yang dibangun oleh Rasulullah SAW, dan dalam implementasinya masih mengikuti tradisi kepemimpinan yang dijalankan oleh Rasuullah secara baku dan ortodoks, pada waktuLanjutkanLanjutkan membaca “PERUBAHAN DARI KHILAFAH KE KERAJAAN: Telaah Konstitusional Terhadap Perpecahan Politik Dalam Islam (1)”

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai