REFORMULASI GBHN, PENGUATAN DPD, DAN KENISCAYAAN PERUBAHAN KELIMA UUD NRI 1945

REFORMULASI GBHN, PENGUATAN DPD, DAN KENISCAYAAN PERUBAHAN KELIMA UUD NRI 1945[1] OLEH: A.M. FATWA[2] (Anggota DPD RI/MPR RI dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI)   Pengantar Montesquieu membagi fungsi kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Ketiga fungsi organ negara tersebut, hanya boleh menjalankan satu fungsi dan dalam artian yang mutlak, tidakLanjutkanLanjutkan membaca “REFORMULASI GBHN, PENGUATAN DPD, DAN KENISCAYAAN PERUBAHAN KELIMA UUD NRI 1945”

ISTILAH REVOLUSI MENTAL DAN KEUNTUNGAN BESAR BAGI KOMUNISME

Oleh : Sangaji Furqan Jurdi Direktur Eksekutif Civil Institute Komunisme adalah “merupakan malapetaka besar bagi eksistensi Republik Indonesia yang sudah 70 Tahun lebih merdeka ini”.  Komunisme memiliki kehendak untuk melakukan revolusi dan dengan revolusi itu mereka akan melakukan pembantaian besar-besaran yang menyebabkan Negara mengalami kekacauan politik yang berkepanjangan. Masih teringat dalam pikiran kita tentang RevolusiLanjutkanLanjutkan membaca “ISTILAH REVOLUSI MENTAL DAN KEUNTUNGAN BESAR BAGI KOMUNISME”

TELAAH SEJARAH PERGOLAKAN POLITIK TAHUN 1956-1960

Oleh: Sangaji Furqan Jurdi (Direktur Eksekutif Civil Institute) Pergolakan politik yang terjadi akhir-akhir ini, mengingatkan kita khususnya Umat Islam akan kondisi di tahun-tahun 1956-1960, di mana pergolakan politik dan singgungan politik antara Islam dan Negara, yang akhirnya berujung pada kemenangan Komunisme di hati presiden Soekarno. Setelah dilaksanakan pemilihan umum pada tahun 1955 dibawah Kabinet BurhanuddinLanjutkanLanjutkan membaca “TELAAH SEJARAH PERGOLAKAN POLITIK TAHUN 1956-1960”

TIDAK ADA USAHA MAKAR

Taufan Putra Revolusi Ketua Umum DPP IMM Akhir-akhir ini ‘makar’ menjadi trending topik setelah beberapa tokoh masyarakat dan aktivis senior ditangkap bertepatan dengan aksi 212, di silang Monumen Nasional (Monas). Mereka dituding sebagai orang yang ingin melakukan makar, dan sebagian lain dituduh melanggar UU ITE.  Mereka itu adalah Aktivis senior seperti Ratna Sarumpaet, Sri BintangLanjutkanLanjutkan membaca “TIDAK ADA USAHA MAKAR”

PERGOLAKAN SEBUAH NEGARA

Sangaji Furqan Jurdi Direktur Eksekutif Civil Institute Bangsa kita tiada henti-hentinya didera berbagai kekerasan, mulai dari kekerasan yang menelan korban, seperti terorisme, kerusuhan sosial, konflik agama, sampai kekerasan di sekolah dan di dalam rumah tangga. Beragam kekerasan tersebut memiliki sebab yang berbeda-beda. Terorisme misalnya, para pelaku sering memberi alasan teologis maupun didasari semangat perlawanan terhadapLanjutkanLanjutkan membaca “PERGOLAKAN SEBUAH NEGARA”

MELEPASKAN DIRI DARI SISA-SISA PENJAJAHAN

Oleh: Furqan Jurdi* Bangsa Indonesia masih mempertegang urat leher tentang tafsir akan kata “penjajahan”, perdebatan ini menyangkut penjajahan dari sudut pandang yuridis, politis dan ekonomi. Tapi yang pastinya dalam seluruh tafsiran secara bahasa, bahwa penjajahan itu merupakan bentuk yang tidak terpuji, sebuah kejahatan, walaupun ada kebaikan, kebaikan itu tidak sebanding dengan kejahatan yang mereka lakukan.LanjutkanLanjutkan membaca “MELEPASKAN DIRI DARI SISA-SISA PENJAJAHAN”

SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA: Presiden Yang Terlupakan

Oleh : Sangaji Furqan Jurdi (Ketua Lembaga Riset dan Penelitian DPD IMM Sul-Sel) Agresi militer Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, ke Ibukota Negara Republik Indonesia di Yogyakarta, nyaris mengakhiri riwayat Republik Indonesia yang baru berumur dua tahun lebih itu. Praktis kekuasaan pemerintah lumpuh akibat agresi itu. Pimpinan-pimpinan bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan SyahrirLanjutkanLanjutkan membaca “SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA: Presiden Yang Terlupakan”

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai