Katakan, 2019 Mitos Dan Kebatilan Akan Runtuh

Oleh: Furqan Jurdi Civil Institute- Jakarta. Katakanlah bahwa kebenaran telah datang, dan yang bathil akan runtuh. Itulah adegium kita rakyat Indonesia untuk memasuki pertarungan politik tahun 2019. Karena sejatinya dalam negara moderen dan demokratis, untuk “memotong” kebathilan hanya dengan momentum politik nasional. Karena, bagi semua keyakinan, kebathilan itu jahat dan ia menjadi sumber segala malapetaka.LanjutkanLanjutkan membaca “Katakan, 2019 Mitos Dan Kebatilan Akan Runtuh”

Mundurnya Yudi Latif Bukti Sadarnya Kaum Cendekiawan Dari Jebakan Politik

Suara Publik SABTU, 09 JUNI 2018 | 07:57 WIB KALAU pakar hukum tata negara Refly Harun menyebutkan Yudi Latif sebagai seorang intelektual yang moralis, kayaknya hanya pembenci moral yang mengatakan itu salah, karena seorang intelektual baru dikatakan berakhalak mulia apabila dia mampu memadukan antara kecerdasan dan moralitas. Itulah yang ada pada pribadi Yudi Latif, seorangLanjutkanLanjutkan membaca “Mundurnya Yudi Latif Bukti Sadarnya Kaum Cendekiawan Dari Jebakan Politik”

Aktivis: 45,8 Juta Orang Jadi Korban Perbudakan Moderen

ampanye antiperbudakan lembaga Not For Sale bekerja sama dengan History dan CNN Freedom Project. dok. History Civilinstitute.law.blog – Aktivis mencatat sedikitnya 45,8 juta penduduk di seluruh dunia menjadi korban perbudakan modern tahun ini. Mereka ‘diselundupkan’ untuk menjadi buruh, dijual sebagai budak seks, terjebak dalam belenggu utang atau dilahirkan sebagai ‘hamba’. Menurut Indeks Perbudakan Global 2016LanjutkanLanjutkan membaca “Aktivis: 45,8 Juta Orang Jadi Korban Perbudakan Moderen”

Setelah Dilanda Banjir Bandang, Sekarang Bima di Guncang Gempa Bumi Berkekuatann 3,7 SR

Civilibstitute.law.blog. Bima – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melansir gempa bumi berkekuatan 3,7 pada Skala Richter mengguncang Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (24/12). Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 14:23:57 Wita. Dengan kekuatan M=3,7 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 8.28 LSLanjutkanLanjutkan membaca “Setelah Dilanda Banjir Bandang, Sekarang Bima di Guncang Gempa Bumi Berkekuatann 3,7 SR”

Yusril: Hukum Islam adalah The Living Law

Saturday, 24 December 2016 | 17:06 WIB ROL/Fian Firatmaja Yusril Ihza Mahendra REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pakar Hukum Tata Negara, Prof Dr Yusril Ihza Mahendra mengatakan hukum Islam adalah the living law atau hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum Islam bukan ius constitutum (hukum yang berlaku saat ini atau hukum positif) dan bukan pula ius constituendumLanjutkanLanjutkan membaca “Yusril: Hukum Islam adalah The Living Law”

Habib Rizieq: Naga jadi cacing

Civilinstitute.law.blog – Habib Muhammad Rizieq Syihab atau yang akrab disapa Habib Rizieq, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) dalam postongan di halaman facebooknya Tanggal 24 Desember 2016, mengajak umat Islam untuk melawan Naga Merah supaya jadi cacing merah. Belum diketahui apa yang dimaksud dengan naga merah tersebut. Namun dalam keterangan yang ditulisnya Habib Rizieq menyebutkanLanjutkanLanjutkan membaca “Habib Rizieq: Naga jadi cacing”

REFORMULASI GBHN, PENGUATAN DPD, DAN KENISCAYAAN PERUBAHAN KELIMA UUD NRI 1945

REFORMULASI GBHN, PENGUATAN DPD, DAN KENISCAYAAN PERUBAHAN KELIMA UUD NRI 1945[1] OLEH: A.M. FATWA[2] (Anggota DPD RI/MPR RI dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI)   Pengantar Montesquieu membagi fungsi kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Ketiga fungsi organ negara tersebut, hanya boleh menjalankan satu fungsi dan dalam artian yang mutlak, tidakLanjutkanLanjutkan membaca “REFORMULASI GBHN, PENGUATAN DPD, DAN KENISCAYAAN PERUBAHAN KELIMA UUD NRI 1945”

TELAAH SEJARAH PERGOLAKAN POLITIK TAHUN 1956-1960

Oleh: Sangaji Furqan Jurdi (Direktur Eksekutif Civil Institute) Pergolakan politik yang terjadi akhir-akhir ini, mengingatkan kita khususnya Umat Islam akan kondisi di tahun-tahun 1956-1960, di mana pergolakan politik dan singgungan politik antara Islam dan Negara, yang akhirnya berujung pada kemenangan Komunisme di hati presiden Soekarno. Setelah dilaksanakan pemilihan umum pada tahun 1955 dibawah Kabinet BurhanuddinLanjutkanLanjutkan membaca “TELAAH SEJARAH PERGOLAKAN POLITIK TAHUN 1956-1960”

TIDAK ADA USAHA MAKAR

Taufan Putra Revolusi Ketua Umum DPP IMM Akhir-akhir ini ‘makar’ menjadi trending topik setelah beberapa tokoh masyarakat dan aktivis senior ditangkap bertepatan dengan aksi 212, di silang Monumen Nasional (Monas). Mereka dituding sebagai orang yang ingin melakukan makar, dan sebagian lain dituduh melanggar UU ITE.  Mereka itu adalah Aktivis senior seperti Ratna Sarumpaet, Sri BintangLanjutkanLanjutkan membaca “TIDAK ADA USAHA MAKAR”

PERGOLAKAN SEBUAH NEGARA

Sangaji Furqan Jurdi Direktur Eksekutif Civil Institute Bangsa kita tiada henti-hentinya didera berbagai kekerasan, mulai dari kekerasan yang menelan korban, seperti terorisme, kerusuhan sosial, konflik agama, sampai kekerasan di sekolah dan di dalam rumah tangga. Beragam kekerasan tersebut memiliki sebab yang berbeda-beda. Terorisme misalnya, para pelaku sering memberi alasan teologis maupun didasari semangat perlawanan terhadapLanjutkanLanjutkan membaca “PERGOLAKAN SEBUAH NEGARA”

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai